Eurostarsendiri dikenal pada tahun 1994 sebagai kereta api transnasional yang menghubungkan London, Brussel, dan Paris. Saat ini, rutenya bertambah menuju Amsterdam, dengan tiga belas tujuan berbeda di antara rute tersebut. Baca juga: 5 Tempat Wisata Bogor ala Eropa, Serasa di Luar Negeri Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gimana sih rasanya jalan-jalan ke Paris sendirian..? Rupanya, tanpa bisa bahasa Perancis, tanpa ada guide, dengan hanya berbekal doa dan informasi lengkap, kita bisa juga tuh jalan-jalan sendirian ke kota legendaris itu... Windy Ayuni menulis... Jalan-jalan ke Paris, sendirian? Wow, dulu rasanya tak terbayangkan. Namun, saya sudah berada di Amsterdam, masa tak menyempatkan diri ke Paris? Rugi sekali rasanya. Saya pun nekad bersolo traveling dari Amsterdam ke Paris. Rasa takut dan khawatir saya abaikan kuat-kuat. Berbekal doa dan informasi yang cukup dari mbah Google, saya berangkat di tengah malam buta menuju kota romantis itu. Alhamdulillah jam setengah tujuh pagi sampai juga saya di Paris. Bonjour, Welcome to Paris! Suasana masih agak gelap saat itu. Saya langsung menuju stasiun kereta bawah tanah Metro dan membeli tiket mobilis seharga Euro buat perjalanan saya selama sehari penuh di kota ini. Selain buat menaiki Metro, tiket ini ternyata juga bisa dipergunakan untuk menaiki bus dan RER. Foto dokumen pribadi Windy Ayuni Karena hari masih pagi, saya memutuskan untuk mengunjungi menara Eiffel terlebih dahulu. Saat itu posisi saya berada di stasiun metro line 1 dan hendak mencari line menuju stasiun Bir Hakeim, stasiun terdekat ke menara Eiffel. Karena saya tidak menemukan line tersebut akhirnya saya bertanya ke salah seorang penumpang. Ternyata tidak seperti stasiun kereta api di Belanda dimana line 1 sampai line 8 berada di satu stasiun, di stasiun ini jika kita hendak menaiki metro line 6 kita harus naik terlebih dahulu dan turun di line yang kita kehendaki. Jangan lupa selalu sortie exit kemudian cari line yg akan kita tuju. Akhirnya sampai juga saya di stasiun Bir Hakeim. Ada tanda panah tour Eiffel di sana dan saya mengikutinya. Sekitar 5 menit berjalan kaki, saya menemukan menara yang terkenal sejagad raya itu. Syukron Lillah, akhirnya saya bisa melihat langsung menara setinggi 324m maha karya Gustave Eiffel yang cukup fenomenal ini. Keindahan dan kekokohannya membuat nafas saya sejenak tertahan. Saya langsung menuju ke pinggiran sungai Seine di seberang jalan menara agar dapat mengambil foto Menara Eiffel secara penuh. Sepasang wisatawan baik hati yang menawarkan diri untuk mengambil foto saya dengan latar belakang menara. Puas berfoto-foto, saya memutuskan untuk sarapan wafel di pinggir sungai Seine. Langit sudah mulai terang saat itu dan wisatawan mulai terlihat ramai mengantri untuk membeli tiket naik ke menara. Saya benar-benar menikmati suasananya sambil sesekali teringat pesan-pesan yang saya dapat, hati-hati copet. Ada cukup banyak anak-anak dan dan ibu-ibu yang menyuruh saya mengisi kuisioner, tapi saya menolaknya, karena menurut yang saya baca itu salah satu modus pemerasan kepada wisatawan. Lihat Travel Story Selengkapnya .
  • ecx09q9d7y.pages.dev/680
  • ecx09q9d7y.pages.dev/687
  • ecx09q9d7y.pages.dev/193
  • ecx09q9d7y.pages.dev/854
  • ecx09q9d7y.pages.dev/438
  • ecx09q9d7y.pages.dev/334
  • ecx09q9d7y.pages.dev/246
  • ecx09q9d7y.pages.dev/368
  • ecx09q9d7y.pages.dev/929
  • ecx09q9d7y.pages.dev/231
  • ecx09q9d7y.pages.dev/233
  • ecx09q9d7y.pages.dev/653
  • ecx09q9d7y.pages.dev/235
  • ecx09q9d7y.pages.dev/940
  • ecx09q9d7y.pages.dev/930
  • jalan jalan ke paris sendiri