IrigasiTelinga, Prosedur Membersihkan Benda Asing dari Telinga. Ada beberapa kondisi yang membuat Anda membutuhkan prosedur irigasi telinga. Sebut saja kotoran telinga menumpuk dan ada benda asing terjebak di dalamnya. Namun, tidak semua orang bisa melakukan prosedur ini, terutama yang memiliki gangguan telinga.Home Health Selasa, 01 Maret 2022 - 1320 WIBloading... Cara membersihkan telinga yang benar sangat penting diketahui. Spesialis Penyakit THT, Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, penggunaan alat seperti cotton bud, jepitan, peniti atau alat keras lainnya tidak diperbolehkan. Foto/Ilustrasi/Simplemost A A A JAKARTA - Cara membersihkan telinga yang benar sangat penting diketahui. Sebab, secara umum masyarakat membersihkan telinga tak menentu dan menggunakan alat sembarangan. Hal tersebut sangat berisiko terhadap kesehatan Spesialis Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan THT, Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, SpTHT-KLK, penggunaan alat seperti cotton bud, jepitan, peniti atau alat keras lainnya tidak diperbolehkan. Penggunaan alat sembarangan untuk membersihkan telinga dapat merusak pendengaran."Akan merusak sehingga sebaiknya hanya bagian luar saja yang dibersihkan di lap atau tapi enggak boleh masuk ke dalam telinga," ujar Dr. Jenny dalam Temu Media Hari Pendengaran Sedunia Tahun 2022, Selasa 1/3/2022.Lebih lanjut, ia mengatakan pada dasarnya telinga memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan kotoran disepertiga bagian luar. Telinga pun juga dapat mengeluarkan kotorannya secara sendiri, sehingga membersihkan telinga cukup di bagian luar saja. Baca Juga Dokter Jenny mengatakan pembersihannya menggunakan kain lembut dan dilap bagian luar telinga. Jika menggunakan keras seperti yang disebutkan di atas dapat membuat telinga lecet. "Kelenjar sebasea dan kelenjar serumen akan menghasilkan kotoran disepertiga luar sehingga dia harusnya bisa keluar sendiri," untuk waktu membersihkan telinga, dokter Jenny mengatakan waktu idealnya bisa enam bulan sekali. Dengan tetap berhati-hati tidak menggunakan alat sembarangan yang dapat membuatnya lecet atau merusak telinga bagian pun menegaskan bahwa hanya dokter yang dapat membersihkan bagian dalam telinga karena menggunakan alat. Sehingga dapat mengetahui kotorannya dan tidak secara sembarangan."Sama sekali kita tidak merekomendasikan untuk dibersihkan sendiri jadi caranya ya kalau emang kotorannya cepet banget, ya enam bulan sekali paling nggak dibersihkan," pungkasnya. hri dokter spesialis kebersihan pola hidup sehat Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 6 menit yang lalu 22 menit yang lalu 43 menit yang lalu 56 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu BersihinTelinga Yha di Dokter THT Guys! Kebiasaan warga kita tuh kalo bersihin telinga itu pasti pake jari, cungkilan besi, cotton bud, ujung pena dll. Niatnya bener tapi seringnya eksekusinya salah karena beresiko. Secara kan gak keliatan jadi kita main ngasal korek dan bikin taiknya makin masuk ke dalam atau malah melukai gendang telinga
Di samping itu, selama jumlahnya tak berlebih, kotoran telinga sebenarnya baik untuk kesehatan indera pendengaran. Kotoran ini disebut dapat melindungi telinga dari binatang atau benda asing yang masuk ke dalam telinga. Kotoran bernama serumen ini juga membantu melembapkan kulit saluran telinga serta mencegah telinga terasa kering dan gatal. Bukan cuma itu, kotoran telinga juga memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat melindungi saluran telinga dari infeksi. Meski begitu, dr. Rosydiah Rahmawati, konsultan THT di bidang Otologi dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, punya pendapat lain soal berapa kali membersihkan telinga. Menurutnya, telinga bisa dibersihkan satu kali dalam seminggu jika kotorannya sedikit dan lunak. Pada kondisi ini, cara membersihkan telinga bisa dilakukan secara mandiri dengan tetap berhati-hati. Tips untuk Anda Namun, jika kotoran telinga sangat menumpuk hingga menutupi lubang telinga, Anda disarankan untuk membersihkan telinga setiap 6 bulan sekali di dokter THT. Jadi, berapa kali membersihkan kotoran telinga memang tidak boleh terlalu sering. Anda hanya cukup membersihkan area daun telinga saat mandi atau mencuci rambut Anda. Apa yang terjadi jika membersihkan kotoran telinga terlalu sering? Membersihkan telinga terlalu sering justru bisa menghilangkan fungsi kotoran telinga dalam melindungi indera pendengaran Anda. Saluran telinga Anda bisa menjadi kering sehingga timbul rasa gatal hingga tak nyaman. Bukan tak mungkin, infeksi pada telinga juga lebih rentan terjadi. Bukan cuma itu, efek terlalu sering membersihkan telinga juga bisa timbul akibat cara membersihkan telinga yang kurang tepat. Cara yang paling sering orang gunakan, yaitu membersihkan telinga pakai cotton bud. Penggunaan cotton bud justru akan semakin mendorong kotoran telinga sehingga malah menyumbat saluran. Semakin sering telinga dibersihkan dengan cotton bud, kotoran yang terdorong ke dalam berisiko merusak gendang telinga. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi, hingga gangguan pendengaran jangka panjang. Waktu yang tepat membersihkan kotoran telinga Seperti penjelasan sebelumnya, membersihkan kotoran telinga tak boleh terlalu sering atau bahkan tidak perlu dilakukan selama tak menimbulkan masalah. Anda hanya cukup rutin membersihkan area daun telinga ketika mandi atau sambil mencuci rambut Anda. Meski begitu, membersihkan kotoran telinga tidak hanya berpatok pada berapa kali Anda perlu melakukannya. Ada waktu tertentu yang mengharuskan Anda membersihkan kotoran telinga. Biasanya, kotoran telinga perlu dibersihkan jika menumpuk dan menimbulkan masalah seperti di bawah ini. Telinga terasa sakit, gatal, atau tak nyaman. Sensasi penuh atau seperti perasaan tersumbat di telinga. Telinga seperti berdenging tinnitus. Gangguan pendengaran. Pusing. Pada bayi dan balita, menarik-narik telinga bisa menjadi tanda adanya penumpukan kotoran telinga atau masalah telinga lainnya. Pada kondisi di atas, membersihkan telinga tak boleh dilakukan sembarangan. Anda bisa meminta bantuan dokter spesialis THT untuk membersihkan telinga dengan cara yang lebih aman. Selain waktu yang tepat membersihkan telinga di atas, Anda juga sebaiknya mencari pertolongan medis jika warna kotoran telinga yang keluar mengandung darah atau nanah kekuningan maupun memiliki tekstur yang lengket atau seperti berkeping-keping. Dokter akan membersihkan telinga serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang terjadi pada telinga Anda. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai waktu dan berapa kali Anda harus membersihkan telinga yang tepat. Jika kotoran telinga yang menumpuk tak dibersihkan Melansir Harvard Health Publishing, jika tak dibersihkan, saluran telinga yang tersumbat oleh kotoran dapat menimbulkan rasa sakit, infeksi, hingga masalah pada telinga lainnya. Jika tersangkut dengan cara tertentu, kotoran telinga dapat menyebabkan batuk dengan merangsang cabang saraf vagus yang memengaruhi telinga bagian luar. Bukan cuma itu, kotoran telinga yang berlebihan juga bisa menyebabkan hilangnya pendengaran.
Videoyang saya lihat menjelaskan proses Irigrasi Telinga atau Pembersihan Telinga. Dari situ saya lihat dari awal hingga akhir dan akhirnya saya berani menyimpulkan untuk datang ke dokter spesialis THT. Karena dalam judul video sudah menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan oleh spesialis THT, dari artikel yang saya baca juga mengatakan demikian. - Kotoran telinga seringkali dinilai mengganggu kenyamanan telinga. Untuk menyingkirkannya, masyarakat melakukan cara yang salah. Paling sering, kebanyakan orang menggunakan cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga. Memang itu adalah cara yang umum dan berkesan tidak mengandung perlu diingat, telinga merupakan organ tubuh penting bagi pendengaran. Telinga terbagi menjadi 3 bagian yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Untuk menjaga organ pendengaran maka kebersihannya juga harus dijaga. Berikut penjelasan fungsi kotoran telinga dan cara membersihkan kotoran telinga oleh pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Unair, dokter Rosydiah Rahmawati, dikutip dari laman Unair, Jumat 29/10/2021.Baca juga Peneliti Temukan Cara Baru Deteksi Hormon Stres Lewat Kotoran Telinga Fungsi kotoran telinga Menurut ilmu kesehatan, kotoran telinga tidak hanya memiliki dampak negatif tetapi juga memberikan dampak positif. Kotoran telinga yang diproduksi sejak manusia lahir ini bersifat fisiologis. "Kotoran telinga sangat berguna untuk melindungi telinga agar tidak kemasukan benda asing, kemasukan hewan, serta menjaga kelembaban telinga sehingga tidak mudah terjadi infeksi pada liang telinga," kata Rosydiah. "Jadi tubuh kita ada mekanisme, kalau kotoran banyak dia akan mengeluarkan sendiri dengan pergerakan rahang dan rambut-rambut di liang telinga," imbuhnya. Baca juga Kotoran Telinga Berwarna Hitam Penyebab dan Cara Mengatasi Kaliini aku mau menceritakan mengenai pengalaman sakit telinga yang baru saja aku lewati b Pengalaman: Telinga Berdenging, Sakit dan Obat Sakit Telinga Semua ini terjadi akibat keisengan aku ingin membersihkan kuping menggunakan cotton stick alias korek kuping membuat aku harus menderita beberapa hari : Di telinga dalam terdapatBerikut ini panduan atau cara membersihkan kotoran telinga menggunakan obat tetes telinga. Cuci tangan dengan air dan sabun atau pakai hand sanitizer jika air dan sabun tidak tersedia. Hangatkan terlebih dahulu kemasan obat tetes telinga dengan menggenggamnya selama 1—2 menit, karena air yang dingin dan diteteskan ke dalam telinga dapat memicu pusing pada kepala. Buka tutup botol obat dan letakkan botol obat di tempat yang bersih dan kering, hindari menyentuh corong ujung mulut botol atau membiarkannya menyentuh benda apapun. Bila botol obat menggunakan pipet, pastikan bahwa pipet bersih dan tidak retak atau pecah. Miringkan kepala hingga telinga menghadap ke atas dan tarik daun telinga ke atas dan ke belakang. Cara yang sama juga dilakukan pada anak-anak. Ambil botol obat dan mulai teteskan obat dengan memijat botol atau pipet dengan perlahan, teteskan sesuai dosis obat yang diberikan oleh dokter. Setelah diteteskan, tarik pelan daun telinga ke atas dan ke bawah untuk membantu agar cairan obat mengalir hingga ke dalam saluran telinga. Tetap miringkan kepala Anda atau tetap berada dalam posisi tidur selama 2 hingga 5 menit sambil menekan bagian depan telinga Anda yang menonjol untuk mendorong obat ke dalam. Kemudian, bersihkan telinga bagian luar dengan waslap basah untuk membantu membersihkan sisa kotoran yang mungkin ikut keluar. Setelah itu, cuci lagi tangan Anda. Ketika Anda pertama kali meneteskan obat tetes telinga, tidak jarang saluran telinga akan terasa nyeri dan panas. Namun, apabila setelah pemberian obat telinga Anda menjadi gatal, bengkak, dan nyeri, segera konsultasikan ke dokter. 2. Pakai minyak zaitun atau baby oil Penumpukan earwax dapat terjadi karena bagian dalam telinga yang terlalu kering. Jika masalah ini Anda alami, Anda dapat melembapkan bagian dalam telinga dengan menggunakan minyak zaitun atau baby oil. Cukup dengan meneteskan beberapa tetes minyak ke telinga yang bermasalah dan tunggu kira-kira lima menit. Penggunaan minyak zaitun jarang menyebabkan alergi atau iritasi, tetapi membutuhkan waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya. Anda mungkin harus mengulangi perawatan ini beberapa kali secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 3. Lakukan pemeriksaan telinga rutin ke dokter THT Cara terbaik menghilangkan kotoran di telinga sebenarnya dengan mengunjungi dokter THT Anda untuk mendapatkan pembersihan telinga profesional. Atau jika Anda tidak sengaja melukai telinga Anda dengan cotton bud dan merasa sakit pada bagian dalam telinga, Anda juga harus segera memeriksakannya ke dokter. Secara umum, periksakan telinga Anda ke dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali atau sesuai dengan instruksi dokter. Pemeriksaan ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih lagi saat usia Anda mulai menua. Pasalnya, gangguan pendengaran dapat berkembang secara bertahap. Itulah mengapa Anda perlu memastikan kondisi telinga Anda dalam keadaan sehat setiap waktu. Anda perlu melakukan tes awal pendengaran agar Anda dapat mengukur dan mengambil tindakan setiap ada gangguan pendengaran yang Anda rasakan. Apakah perlu melakukan cara membersihkan telinga sendiri? Terlalu sedikit kotoran telinga yang tersisa akan meningkatkan risiko infeksi, dikutip dari Queensland Government. Kotoran telinga mengandung properti antibiotik dan antijamur. Terlalu sering membersihkan telinga bisa berakibat pada komplikasi telinga dan kulit, termasuk infeksi telinga dan eksim di bagian luar telinga. Pada umumnya, lubang dalam telinga tidak perlu dibersihkan. Telinga memiliki mekanisme pembersihan mandiri. Lemak dan minyak dalam saluran telinga akan memerangkap segala partikel asing yang masuk ke dalam telinga dan membilasnya keluar sebagai kotoran telinga. Kotoran telinga akan luruh dengan sendirinya tanpa Anda sadari. Struktur kulit dalam saluran telinga Anda bertumbuh layaknya spiral yang mengarah ke luar. Begitu warna kotoran telinga terlihat mengering, setiap gerakan yang dibuat oleh rahang Anda mengunyah, berbicara, apapun itu membantu melancarkan transportasi kotoran telinga dari dalam hingga ke luar lubang keramas atau mandi, air yang masuk ke dalam lubang telinga akan mengencerkan kotoran telinga Anda sehingga akan memudahkan proses pembuangan. Apa cara yang tidak tepat dilakukan saat membersihkan telinga? Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan banyak orang ketika membersihkan telinga. 1. Menggunakan cotton bud atau alat lain Ada beberapa cara membersihkan telinga yang salah namun masih sering dilakukan banyak orang. Sebagai contoh, menggunakan cotton bud, pengorek telinga, bahkan penjepit rambut bobby pins. Padahal, cara membersihkan telinga satu ini dinilai berbahaya. Bila digunakan terlalu dalam, cotton bud bahkan berisiko tersangkut di telinga. Sebenarnya kotoran telinga memiliki mekanisme sendiri untuk keluar dari telinga tanpa harus Anda korek-korek menggunakan cotton bud, jari, bahkan penjempit rambut. Kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya di daun telinga bersama debu berkat dorongan mekanisme otot pipi saat Anda mengunyah makanan. Jadi, Anda tidak perlu melakukan cara mengeluarkan kotoran dengan mengorek-ngorek telinga sampai ke bagian tengah maupun bagian terdalam telinga. Anda cukup membersihkan bagian daun telinga ataupun telinga bagian luar saja. 2. Menggunakan ear candle Prinsip cara membersihkan telinga menggunakan terapi ear candle adalah menggunakan lilin untuk mengangkat earwax dan kotoran lain yang terdapat di dalam telinga. Terapis akan memasukkan ujung lilin ke dalam telinga Anda dan menyalakan api di ujung lainnya. Dengan menggunakan api yang menyala, cara membersihkan telinga satu ini dipercaya dapat “menyedot” kotoran yang terdapat di telinga Anda. Meskipun perawatan ini diklaim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa terapi ini efektif membersihkan kotoran telinga. 3. Terlalu sering membersihkan telinga Telinga tidak perlu sering-sering dibersihkan. Penting untuk memberi jeda waktu membersihkan telinga. Pasalnya, kotoran telinga biasanya akan jatuh dan keluar dengan sendirinya. Selain itu, kotoran telinga juga mengandung zat asam yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Biasanya kotoran hanya perlu diangkat hanya jika menyebabkan masalah yang ditandai dengan gejala berikut ini. Telinga terasa sakit. Sensasi penuh di telinga. Telinga seperti berdenging. Kotoran telinga berbau tidak sedap. Pusing. Batuk. Anda perlu segera membersihkan kotoran telinga jika sudah sampai mengalami berbagai gejala tersebut.
Karenasaat itu saya sering nonton di video aksi membersihkan serumen telinga di youtube, saya juga ingin coba sendiri menarik kotoran itu. Disuatu malam saya memutuskan pergi ke spesialis THT. Oleh dokter, telinga kanan saya disedot dan ditemukan banyak luka yang sudah ditutupi serumen, jadi ketika disedot serumennya tampaklah luka-luka
Pembersihan telinga adalah prosedur yang dilakukan oleh dokter untuk membersihkan kotoran atau benda asing di dalam saluran telinga. Prosedur ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengobatan gangguan pada telinga atau sebelum pemeriksaan telinga. Pada kondisi normal, liang telinga menghasilkan serumen, yaitu cairan yang berfungsi melembapkan serta melindungi telinga dari kuman, debu, dan benda asing. Ketika bercampur dengan kuman atau benda asing, serumen akan menjadi kotoran telinga. Normalnya, serumen dapat keluar dari liang telinga dengan sendirinya seiring dengan gerakan rahang, seperti mengunyah. Namun, pada beberapa kasus, proses keluarnya kotoran telinga ini tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, kotoran telinga menjadi menumpuk dan mengeras serumen prop sehingga mengganggu pendengaran. Tujuan dan Indikasi Pembersihan Telinga Pembersihan telinga bertujuan untuk membersihkan telinga dari kotoran atau benda asing. Dokter juga dapat melakukan prosedur ini dengan tujuan berikut Pembersihan telinga sebelum tes ketajaman pendengaran audiometri, termasuk pemeriksaan gendang telinga timpanometri Pembersihan telinga rutin bagi penderita kolesteatoma dan pada orang yang menggunakan alat bantu dengar atau penyumbat telinga Pembersihan telinga akan dianjurkan oleh dokter apabila kotoran telinga menyebabkan tersumbatnya saluran telinga, yang ditandai dengan gejala berikut Gangguan pendengaran Telinga terasa penuh atau nyeri Liang telinga terasa gatal Pusing Vertigo Telinga berdenging tinnitus Dokter juga akan melakukan pembersihan telinga pada kelompok pasien yang tidak mampu mengutarakan dengan baik jika merasakan gejala-gejala di atas. Beberapa kelompok pasien tersebut adalah Anak-anak Lansia Penderita skizofrenia Penderita retardasi mental atau gangguan berpikir kognitif Penderita kelainan bentuk saluran telinga sejak lahir yang menyebabkan kotoran telinga sulit keluar secara otomatis Peringatan dan Kontraindikasi Pembersihan Telinga Tidak ada kontraindikasi khusus untuk menjalani pembersihan telinga. Namun, dokter akan berhati-hati dalam melakukan pembersihan telinga pada pasien dengan kondisi berikut Memiliki riwayat kerusakan gendang telinga Pernah menjalani prosedur bedah pada telinga bagian tengah Pernah menjalani operasi pada tulang di sekitar telinga mastoidektomi Menderita gangguan pembekuan darah Dokter juga akan lebih berhati-hati melakukan pembersihan telinga pada pasien dengan daya tahan tubuh lemah. Hal ini karena risiko terjadinya komplikasi berupa perdarahan atau infeksi telinga lebih tinggi pada pasien-pasien tersebut. Pasien dengan sistem imun yang lemah adalah mereka yang Menderita HIV/AIDS Menderita diabetes Baru menjalani transplantasi organ Khusus untuk anak-anak yang akan menjalani pembersihan telinga, orang tua harus menemani dan membantu memosisikan kepala anak saat menjalani prosedur ini. Jika pasien sulit mengikuti arahan dokter pada saat pembersihan telinga, prosedur ini sebaiknya tidak dilakukan. Sebelum Pembersihan Telinga Pembersihan telinga umumnya dilakukan oleh dokter THT. Dokter akan menanyakan apakah pasien mengalami nyeri di telinga dan gangguan pendengaran, kemudian memeriksa apakah ada cairan yang keluar dari dalam telinga. Dokter juga akan menanyakan apakah gejala terjadi terus-menerus atau sesekali saja. Setelah pemeriksaan tersebut selesai, dokter akan memeriksa kondisi saluran telinga secara visual dengan bantuan alat yang disebut otoskop. Melalui pemeriksaan tersebut, dokter akan menentukan apakah pembersihan telinga perlu dilakukan. Prosedur Pembersihan Telinga Pembersihan telinga dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik terdekat. Ada dua metode pembersihan telinga yang dapat dilakukan dokter, yaitu metode irigasi dan metode mekanis. Kedua metode ini dapat dilakukan salah satu atau bersamaan. Pada prosedur ini, dokter akan meminta pasien untuk duduk tegak atau setengah berbaring. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode pembersihan telinga Metode irigasi Dalam metode irigasi, dokter akan meminta pasien atau perawat untuk memegangi wadah yang diletakkan di bawah daun telinga yang akan dibersihkan. Setelah itu, dokter akan menyemprotkan liang telinga dengan larutan garam saline bersuhu hangat secara perlahan, untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga. Untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kotoran dan kerusakan di gendang telinga, dokter akan memeriksa kembali kondisi telinga pasien secara visual dengan otoskop. Sisa-sisa cairan yang merembes dari telinga akan dibersihkan dan dikeringkan menggunakan lap atau tisu. Metode mekanis Dalam metode mekanis, dokter akan menggunakan pengorek telinga khusus berbentuk seperti sendok yang terbuat dari logam. Pengorek ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran dan benda asing dari telinga. Dokter akan terlebih dahulu memasukkan pengorek berukuran kecil dan mengeluarkan kotoran telinga dengan cara dikaitkan. Jika kotoran yang akan dikeluarkan cukup keras dan menumpuk, dokter akan menggunakan pengorek berukuran lebih besar dan kuat. Selama prosedur pembersihan telinga dengan teknik mekanis, dokter akan sesekali melihat kondisi lubang telinga untuk memastikan apakah masih ada kotoran. Seluruh proses pembersihan telinga ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Perlu diketahui, apabila kotoran telinga sangat keras dan menyebabkan pasien kesakitan atau tidak nyaman pada saat pembersihan, dokter akan menunda pembersihan telinga. Dokter dapat memberikan obat tetes telinga, contohnya yang berisi carbamide peroxide atau gliserin, untuk membantu melunakkan kotoran telinga yang menumpuk. Obat tetes telinga tersebut disarankan untuk digunakan sebanyak 5−10 tetes, 2 kali sehari, selama 4 hari atau sesuai saran dari dokter. Setelah kotoran telinga melunak, dokter akan melakukan pembersihan telinga. Setelah Pembersihan Telinga Setelah menjalani pembersihan telinga, dokter akan memeriksa ulang liang telinga dan ada atau tidaknya keluhan. Jika tidak ada masalah, pasien dapat langsung pulang pada hari yang sama. Bagi pasien yang sering mengalami gangguan pendengaran akibat penyumbatan kotoran telinga, dokter akan menganjurkan pasien untuk meneteskan obat tetes telinga berisi minyak nabati setiap minggu. Obat ini bertujuan untuk membantu melancarkan keluarnya kotoran telinga. Obat tersebut diteteskan dan didiamkan selama 10–20 menit sebelum dibilas dengan air hangat. Dokter akan mengajarkan cara membilas dan membersihkan liang telinga dengan benar. Sementara itu, bagi pasien yang menggunakan alat bantu dengar, dokter akan menganjurkan pasien untuk melepaskan alat tersebut selama 8 jam dalam sehari. Komplikasi atau Efek Samping Pembersihan Telinga Pembersihan telinga merupakan prosedur medis yang aman untuk dijalani. Namun, prosedur ini tetap memiliki komplikasi atau efek samping yang dapat timbul, yaitu Luka atau goresan pada liang telinga Infeksi telinga luar Gendang telinga robek, meski jarang terjadi Perdarahan ringan Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala berikut ini Nyeri hebat di telinga Vertigo Telinga berdenging atau gangguan pendengaran secara tiba-tiba Perdarahan tidak berhenti Telinga bengkak dan merah Demam Keluar cairan dari telinga
Jikasaat anda membersihkan telinga kemudian terasa ada yang mengganjal dan anda menganggap itu adalah gendang telinga (karena terasa sakit/ngilu saat di tekan) hati2,, mungkin saja itu kotoran yang menggumpal atau mengeras/membatu dan menempel di dalam lubang telinga (di bagian yg sensitif).
– Penggunaan cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga atau serumen tidak direkomendasikan oleh ahli karena malah bisa membahayakan organ pendengaran tersebut. Dokter spesialis kesehatan telinga, hidung, dan tenggorok RS Indriati Solo Baru, dr. Hutami Laksmi Dewi, menjelaskan pemakaian cotton bud berisiko membuat serumen malah makin masuk ke dalam saluran ayal, kotoran itu pun malah bisa menutup telinga sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu pendengaran. Baca juga Seberapa Besar Bahaya Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud? “Kalau kotorannya kering, justru bisa tambah masuk ke dalam karena penggunaan cotton bud,” kata dr. Hutami saat diwawancarai Sabtu 30/5/2020. Tak hanya itu, penggunaan cotton bud yang salah bahkan bisa menyebabkan perlukaan pada bagian dalam telinga hingga merusak fungsi pendengaran. “Banyak pasien datang ternyata gendang telinganya bolong karena tertusuk cotton bud. Ada juga yang berdarah. Maka dari itu, kami tidak menyarankan penggunaan alat itu untuk membersihkan kotoran telinga,” jelas dia. dr. Hutami menerangan serumen sebenarnya tidak akan menyebabkan gangguan telinga apabila jumlahnya tidak berlebihan. Kotoran hasil produksi alami dari kelenjar minyak di liang telinga ini malah berfungsi untuk melindungi telinga, seperti berperan memerangkap debu, menghambat pertumbuhan kuman, termasuk menjaga agar air tidak masuk ke dalam telinga. Namun, jika sudah berlebihan atau menumpuk, serumen memang perlu dibersihkan karena bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu pendengaran. “Namanya telinga tertutup kan tidak ada udara yang masuk. Pasien biasanya mengaluh tidak nyaman hingga pusing,” jelas dr. Hutami. Baca juga Waspadai Efek Buruk Makan Mi Instan Saat Buka Puasa dan Sahur Cara dokter THT membersihkan telinga dr. Hutami menerangan secara anatomis, serumen sebenarnya bisa keluar sendiri bersama debu berkat dorongan mekanisme otot pipi saat seseorang mengunyah memang tidak semua jenis serumen bisa demikian. Kotoran telinga yang bersifat padat biasanya perlu bantuan untuk dapat dikeluarkan. Maka dari itu, dia pun menganjurkan masyarakat untuk bisa melakukan perawatan telinga secara rutin ke dokter maksimal 6 bulan sekali. Dalam perawatan tersebut, dokter biasanya akan memeriksa kondisi serumen di dalam telinga. Jika sudah menumpuk dan mengganggu kenyamanan, kotoran telinga itu bisa dikeluarkan. Baca juga Lakukan 6 Kebiasaan Ini jika Ingin Pandemi Covid-19 Cepat Selesai dr. Hutami, menyampaikan dokter THT sedikitnya memiliki 3 teknik dalam membersihkan telinga. Teknik tersebut akan dilakukan sesuai kebutuhan atau kondisi pasien. Berikut yang bisa dilakukan dokter THT Serumen diambil dengan alat kalau wujudnya kering Irigasi atau memasukan cairan NACL steril ke dalam telinga dengan harapan kotoran bisa keluar Microsuction, di mana dokter akan memanfaatkan alat khusus yang dapat menyedot kotoran telinga “Pemeriksaan telinga baik dilakukan untuk anak-anak maupun orang dewasa paling tidak maksimal enam bulan sekali,” terang dia. Cara membersihkan telinga secara mandiri dr. Hutami tak menampik, masyarakat awam sebenarnya boleh-boleh saja membersihkan kororan telinga secara mandiri. Selain tak menggunakan cotton bud, dia tak menganjurkan masyarakat untuk melakukan irigasi telinga secara mandiri karena bisa merangsang terjadinya pusing berputar. “Misalnya kita melakukan irigasi, memasukan air ke telinga, ada saraf yang mungkin terangsang. Jadilah pusing berputar. Selain itu, telinga juga dialiri saraf vagus. Kalau saraf ini sampai terangsang, bisa menyebabkan pingsan,” terang dr. Hutami. Baca juga Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker dan Penyakit Jantung? Bagi masyarakat awam, menurut dr. Hutami, cara membersihkan telinga yang paling aman yakni dengan memanfaatkan kapas. Caranya demikian Kapas dicelupkan terlebih dahulu ke air hangat, kemudian dilinting Setelah itu, kapas yang sudah basah dimasukkan ke telinga secara perlahan Gerakanya dari dalam ke luar searah dengan jarum jam “Jika cara ini tidak berhasil, di mana pasien masih mengeluh merasa tidak nyaman pada telinga, bisa jadi serumennya padat atau ada masalah lain yang mendasari,” jelas dr. Hutami. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penyakittelinga luar dan tengah, seperti serumen, benda asing, tumor atau peradangan, dapat menyebabkan tinitus ketika saluran pendengaran eksternal tersumbat dan membran timpani tersentuh; malformasi vaskular dan lesi di telinga tengah juga dapat menyebabkan tinitus.Melalui pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter THT, sebagian besar tinnitus